08 April 2009

Stìglitz, IMF Dan Bank Dunia

Joseph Stiglitz.., ia adalah orang pernah menjadi wakil presiden senior di Bank Dunia dan sebelumnya ia juga pernah bertugas di Gedung Putih sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi untuk presiden Clinton.
Maka tidak heran jika ia tahu betul tentang kelicikan IMF dan Bank Dunia.
Dalam bukunya yang berjudul "Globalization and Discontents" yang beredar tahun 2002, ia membuka kebusukan IMF dan Bank Dunia. Ia memaparkan kedua lembaga yang berada di bawah kendali AS dan negara barat lainya cenderung mendiktekan keinginan mereka, seolah-olah merekalah yang paling kondisi negara yang akan dibantu, sehingga merekalah yang paling layak menentukan obatnya.

Celakanya, obat yang diberikan IMF cenderung sama untuk setiap negara, meski permasalahanya berbeda.
Setiap negara yang membutuhkan bantuan selalu diminta melakukan liberalisasi di semua lìni, demi apa yang mereka namakan globalisasi, subsidi dilarang, bea masuk diturunkan sampai nol persen, perusahaan asing dibolehkan masuk di seluruh nadi perekonomian, sebaliknya AS justru menghalalkan subsidi dan mencegah barang asing masuk.
Indonesia salah satu negara yang terjerat dalam jebakan IMF, indikasinya adalah banyaknya BUMN dan Bank-bank swasta besar yang dikuasai oleh asing.

Stìglizt aja udah buka kartu, betapa liciknya IMF, maka tidakkah terpikir oleh para pengambil kebijakan di bidang ekonomi untuk mengkaji ulang kebijakan-kebijakan yang pro kepada kedua lembaga ekonomi internasional tersebut.

No comments: