18 February 2009

Dari Budaya Warung Ke Budaya Cafe

Seperti kita ketahui setiap orang terutama kaum pria cenderung menyukai nongkrong dan ngobrol sambil ditemani segelas kopi, tak heran jika di warung - warung yang menyediakan minuman kopi sering kita lihat orang-orang berkumpul ngobrol sana - sini sambil menikmati segelas kopi, tak jarang di antara mereka saling mentraktir.

Secara tradisional Indonesia punya budaya warung kopi tersendiri, cuma karena bentuknya yang kurang nyaman untuk ngobrol, maka warung kopi di Indonesia belum mampu masuk lingkaran kelas menengah dan atas.

Sementara di Amerika Serikat Starbucks menjadi pionir dengan membuka kedai kopi pertama mereka di pasar tradisional Pike Place di Seattle pada tahun 1971.
Setelah aktivitas minum kopi makin digemari maka terciptalah revolusi budaya ngopi baru di seluruh dunia yaitu budaya kafe.
Hal itu pun terjadi pula di Indonesia dengan bermunculannya kafe - kafe baik pemain asing atau pun lokal, termasuk Starbucks yang telah membuka gerainya di kota - kota besar Indonesia. Perkafean di Indonesia semakin ramai dengan kemunculan Hard Rock Cafe, Planet Hollywood dan Fashion Cafe.
Fungsi kafe pun mulai mengembang, tidak hanya sebagai tempat ngopi belaka, tetapi juga sebagai tempat makan dan hiburan malam dengan segala macam cara dalam penyajian dan pelayananya. Bahkan di jaman yang semakin maju ini faktor kenyamananlah yang banyak dijual, selain mempercantik interior ruangan, banyak kafe - kafe yang menyediakan fasilitas hot spot untuk orang yang gemar mengakses internet. Maka fungsi kafe sekarang ini selain untuk bersantai dan beristirahat sambil ngopi juga sering digunakan sebagai tempat pertemuan untuk membicarakan bisnis dan lain - lainya.

No comments: